Geliat pencarian pengetahuan di dunia islam pada era keemasan sungguh sangat mengagumkan. Kekayaan flora dan fauna yang tersebar di wilayah kekuasaan kekhalifahan islam tak luput dari perhatian para pemikir dan ilmuwan muslim. Studi tentang keragaman hayati yang dilakukan pada era itu telah memberi sumbangan bagi pengembangan studi ilmu hayat atau biologi.
Kontribusi terpenting yang didedikasikan para ilmuwan muslim di era kejayaan bagi pengembangan ilmu hayat adalah zoologi dan botani. Begitu banyak teori dan temuan yang dihasilkan ilmuwan muslim di kedua bidang kajian biologi itu. Sayangnya, sumbangan peradaban muslim itu tak pernah diungkapkan dalam pelajaran biologi yang diajarkan disekolah-sekolah di Indonesia.
Kontribusi terpenting yang didedikasikan para ilmuwan muslim di era kejayaan bagi pengembangan ilmu hayat adalah zoologi dan botani. Begitu banyak teori dan temuan yang dihasilkan ilmuwan muslim di kedua bidang kajian biologi itu. Sayangnya, sumbangan peradaban muslim itu tak pernah diungkapkan dalam pelajaran biologi yang diajarkan disekolah-sekolah di Indonesia.
Al-Jahiz |
Zoologi dan Evolusi
Zoologi merupakan disiplin ilmu dari biologi yang secara khusus mempelajari hewan. Dalam bidang zoologi ahli biologi Muslim pada abad pertengahan sudah mengembangkan teori tentang evolusi. Menurut al-Khazini, ide tentang evolusi telah menyebarluas dalam peradaban islam di abad ke - 12 M. Pada masa itu, sekolah-sekolah islam telah mengajarkan teori evolusi.
John William Draper, ahli biologi barat yang sezaman dengan Charles Darwin paernah berujar, "Teori evolusi yang dikembangkan umat islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik serta mineral." Ahli biologi muslim yang pertama kali mengembangkan teori evolusi adalah Al-jahiz (781 - 869 M).
Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan dampak lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang utnuk tetap bertahan hidup atau survive. Sejarah peradaban islam mencatat Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori berjuang untuk bertahan hidup alias struggle for existence. untuk dapat bertahan hidup, papar dia, makhluk hidup harus berjuang.
Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, semua pelajar di Indonesia telah diperkenalkan dengan rantai makanan saat belajar biologi. Namun, tahukah anda bahwa ilmuwan pertama yang mengungkapkan teori tentang rantai makanan itu adalah Al-Jahiz ahli biologi Muslim? Teramat begitu banyak, pencapaian yang dihasilkan oleh sarjana muslim yang disembunyikan oleh peradaban barat.
Al-jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan. Dia berpendapat bahwa lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik penghuni komunitas tertentu. Menurut dia asal muasal beragamnya kulit manusia terjadi akibat dari hasil lingkungan tempat mereka tinggal.
Berkat teori-teori yang cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang pernah lahir di dunia islam. Ilmuwan yang amat tersohor di kota Basra, irak itu berhasil menuliskan kitab Kitab al-haywan (Buku tentang Binatang). Dalam kitab itu dia menulis tentang kuman, teori evolusi, adaptasi dan psikologi binatang.
Kitab Al haywam Karangan Al-Jahiz |
Salah seorang ahli biologi muslim lainnya yang mengkaji tentang teori evolusi adalah al-Mashudi. Buah pikirannya dituangkan dalam kitab, Al-Tanbih wal Ishraq. Selain itu, ilmuwan lainnya yang mengungkapkan teori evolusi bernama Ibnu Masikawaih.
Dalam kitabnya The Epistel of Ikhwan al-Safa, dia mengungkapkan tentang bagaimana spesies berkembang dari dalam sapa, mekudian air, mineral, tanaman, hewan dan seterusnya. Hasil karya Ibnu Masikawaih itu begitu populer di benua Eropa. malah, teori evolusi itu telah memberi banyak pengaruh kepada Darwinisme.
Al-Jahiz pun tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Tak cuma itu, pada abad ke-9 M, al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh amonia dari kotoran binatang melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran al-jahiz pun begitu berpengaruh terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini dan ilmuwan Mesir al-Damiri.
Di dunia Arab al-Damiri dikenal sebagai ahli zoologi terkemuka. Sumbangannya dalam pengembangan zoologi diberikan melalui buku yang ditulisnya Hayat Haywarz (Kehidupan Binatang). Kitab yang berupa ensiklopedia itu merupakan hasil karya ilmuwan muslim yang sangat penting dalam kajian zoologi. Ensiklopedoa sejarah binatang itu tercatat 700 tahun lebih awal dari yang ditulis Buffon - ahli biologi barat.
Dalam zoologi, studi tentang kuda menempati posisi yang terbilang amat banyak. Abu Ubaidah (728 - 825) merupakan ahli biologi muslim yang menulis lebih dari 100 kitab. Lebih dari separuh kitab yang ditulisnya itu mempelajari tentang kuda.
Botani
Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mempelajari seluruh aspek biologi tentang tumbuh-tumbuhan. Studi tentang botani mencapai puncak kejayaannya di Spanyol. Tak heran, bila sumbangan terbesar dalam botani diberikan umat muslim di Spanyol. Peradaban Islam di tanah Eropa itu telah melahirkan sejumlah ahli botani yang amat terkemuka.
Berkat ketajaman observasi dan penelitianya, para ahli botani muslim si Spanyol telah berhasil memasukkan perbedaan jenis tumbuh-tumbuhan seperti pohon Palem dan pohon Rami. Ketertarikan para ahli botani islam terhadap tumbuh-tumbuhan telah membawa mereka menjelajahi bagian dunia islam yang luas dan mengarungi ganasnya samudera.
Mereka datag ke suatu wilayah untuk mengeksplorasi pegunungan dan menapaki luasnya gurun pasir guna menemukan tumbuh-tumbuhan langka. Para ilmuwan muslim itu lalu mengklasifikasikan tumbuh-tumbuhan yang mereka kumpulkan berdasarkan habitat tumbuh dan prose perkembangbiakannya. Dengan begitu, mekanisme tumbuhnya tanaman-tanaman itu bisa diketahui.
Pada era itu, para ahli botani muslim sudah menemukan beragam cara pembiakan tanaman. Ada yang berkembang dengan pembenihan atau pembibitan, pemotongan tangkai, ada juga tanaman yang tumbuh dengan proses alami atau pembelahan sel sendiri seperti rumput liar. Para ilmuwan muslim Spanyol mampu mengembangkan ilmu botani jauh sebelum barat melakukannya.
Howar R Turner dalam Science Medieval Islam mengungkapkan sebagian besar penelitian botani yang dilakukan umat islam memberi manfaat langsung bagi farmakologi dan farmasi yang berkembang di seluruh dunia Islam secara tak terduga. Bapak Sejarah sains barat George Sarton, menyatakan bahwa perkembangan pertanian dan hortikultura yang merupakan salah satu harta warisan paling berharga dari umat Islam di bidang botani.
Oh gitu yah, baru tau sih kalo Ahli biologi muslim yang pertama kali mengembangkan teori evolusi adalah Al-jahiz
ReplyDeletepertama kali juga mendengar sejarah ini gan
ReplyDelete