Monday, May 16, 2016

Revolusi Kimia Dunia Islam


Ilmu kimia merupakan sumbangan penting yang telah diwariskan para kimiawan muslim di abad ke emasan bagi peradaban modern. Para ilmuwan dan sejarahwan barat pun mengakui bahwa dasar-dasar ilmu kimia modern diletakkan para kimiawan muslim. Tak heran, bila dunia menasbihkan kimiawan muslim bernama Jabir Ibnu Hayyan sebagai bapak kimia modern.

"Para kimiawan muslim adalah pendiri ilmu kimia," cetus ilmuwan berkebangsaan Jerman di abad ke 18 M. Tanpa tedeng aling-aling Will Durant dalam The Story of Civilization IV: The Age of Faith juga mengakui bahwa para kimiawan muslim di zaman ke khalifahan lah yang meletakkan fondasi ilmu kimia modern.

Menurut Durant, kimia merupakan ilmu yang hampir seluruhnya diciptakan oleh peradaban Islam. "Dalam bidang ini (kimia), peradaban Yunani (seperti yang kita ketahui) hanya sebatas melahirkan hipotesis yang samar-samar," ungkapnya. Sedangkan, peradaban islam, papar dia, telah memperkenalkan observasi yang tepat, eksperimen yang terkontrol serta catatan atau dokumen yang begitu teliti.

Tak hanya itu, sejarah mencatat bahwa peradaban islam di era kejayaan telah melakukan revolusi dalam bidang kimia. Kimiawan muslim telah merubah teori-teori ilmu kimia menjadi sebuah industri yang begitu penting bagi peradaban dunia. Dengan memanfaatkan ilmu kimia, ilmuwan islam di zaman kegemilangan telah berhasil menghasilkan sederet produk dan penemuan yang sangat dirasakan manfaatnya hingga kini.

Berkat revolusi sains yang digelorakan para kimiawan muslimlah dunia mengenal berbagai industri serta zat dan senyawa kimia penting. Adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa alkohol, nitrat, asam sulfur, nitrat silver, potasium - senyawa penting dalam kehidupan manusia -  merupakan penemuan para kimiawan muslim.
Revolusi ilmu kimia yang dilakukan para kimiawan muslim di abad kejayaan juga melahirkan teknik-teknik sulimasi, kristalisasi dan distilasi. Dengan menguasai teknik-teknik itulah, peradaban islam akhirnya mampu membidani kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia seperti; industri farmasi, industri tekstil, industri perminyakan, industri kesehatan, industri makanan dan minuman, industri perhiasan hingga industri militer.

 
Pencapaian yang sangat fenomenal itu merupakan buah karya dan dedikasi para ilmuan seperti ; Jabir Ibnu Hayyan, Al-Razi, Al-Majriti, Al-biruni, Ibnu SIna dan masih banyak yang lainnya. Setiap kimiawan muslim itu telah memberi sumbangan yang berbeda-beda bagi pengembangan ilmu kimia.
Jabir (721 M - 815 M), misalnya, telah memperkenalkan eksperimen atau percobaan kimia. Ia bekerja keras mengelaborasi kimia di sebuah laboratorium dengan serangkaian eksperimen. Salah satu ciri khas eksperimen yang dilakukannya bersifat kuantitatif. Ilmuwan muslim berjuluk "Bapak Kimia Modern" itu juga tercatat sebagai penemu sederet proses kimia seperti penyulingan / distilasi, kristalisasi, kalnasi dan sublimasi.

Sang ilmuwan yang dikenaldi barat itu dengan sebutan Geber itu pun tercatat berhasil menciptakan instrumen pemotong, pelebur dan pengkristal. Selain itu, dia pun mampu menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan dan pemurnian.

Berkat jasanya pula teori oksidasi - reduksi yang begitu terkenal dalam ilmu kimia terungkap. Senyawa atau zat penting seperti asam klorida, asam nitrat, asam asetat lahir dari hasil penelitian dan pemikiran Jabir.Ia pun sukses melakukan distilasi alkohol. Salah satu pencapaian penting lainnya dalam merevolusi kimia adalah mendirikan industri parfum.

Ilmuwan muslim lainnya yang berjasa melakukan revolusi dalam ilmu kimia adalah Al-Razi (lahir 866 M). Dalam karyanya berjudul Secret of secret, al-Razi mampu membuat klasifikasi zat alam yang sangat bermanfaat. Ia membagi zat yang ada menjadi tiga; zat keduniawian, tumbuhan, dan binatang, Soda serta oksida timah merupakan hasil kreasinya.

Al-Razi pun tercatat mapu membangun dan mengembangkan laboratorium kimia bernuansa modern. Ia menggunakan lebih dari 20 peralatan laboratorium pada saat itu. Dia juga menjelaskan eksperimen-eksperimen yang dilakukannya. "Al-Razi merupakan ilmuwan pelopor yang menciptakan laboratorium modern," ungkap Anawati dan Hill.

Bahkan, peralatan laboratorium yang digunakan zaman itu masih tetap dipakai hingga sekarang. "Kontribusi yang diberikan al-Razi dalam ilmu kimia sungguh luar biasa penting," cetus Eric John Holmyard (1990) dalam bukunya Alchemy. Berkat al-Razi pula industri farmakologi muncul di dunia.

Sosok kimiawan muslim lainnya yang tak kalah populer adalah al-Majriti (950 - 1007). Ilmuwan muslim asal Madrid, Spanyol ini berhasil menulis buku kimia bertajuk Rutbat al-hakim. Dalam kitab itu, dia memaparkan rumus dan tata cara pemurnian logam mulia. Dia juga dicatat sebagai ilmuwan pertama yang membuktikan prinsip-prinsip kekekalan masa - yang delapan abad berikutnya dikembangkan kimiawan barat bernama Lavoisier.

Sejarah peradaban Islam pun merekam kontribusi al-Biruni (wafat 1051) dalam bidang kimia dan farmakologi. dalam kitab al-Saydalah (Kitab obat-obatan), dia menjelaskan secara detail pengetahuan tentang obat-obatan. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya peran farmasi dan fungsinya. Begitulah, para kimiawan muslim di era kekhilafahan berperan melakukan revolusi dalam ilmu kimia.

Dikutip dari Buku Khazanah

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Powered by Blogger.

Facebook