Wednesday, April 20, 2016

Khalid bin Walid : Pemberhentian sebagai Komandan

Pada saat khalifah Abu Bakr wafat dan digantikan dengan Umar bin Khattab maka Khalid bin Walid digantikan sebagai panglima perang. Kali ini kami akan berbagi kisah pemberhentian Khalid sebagai Komandan.

Seiring berjalannya waktu, sampailah surat khalifah Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu kepada penduduk Syam yang mengabarkan wafatnya Abu Bakr radhiallahu 'anhu. Berikut petikan isi surat tersebut:

"Bismillahirrahmanirrahiim. Dari hamba Allah, Umar, Amirul mukminin, kepada orang-orang yang berada di Syam.

Semoga kesejahteraan terlimpah kepadamu. Sungguh telah terjadi pada umat ini bahwa Abu Bakr, Khalifah Rasulullah, telah wafat, Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un. semoga rahmat dan ridho Allah tercurahkan kepadanya, yang telah menegakkan kebenaran, berkata jujur, memerintah dengan jujur,  memutuskan dengan adil, baik, lembut, penyanyang, pemurah, menjaga diri, dan bijaksana. dialah yang selalu berusaha mendapat rahmat Allah, beramal dengan dasar taat kepada-Nya, dan semoga kekal dalam jannah-Nya dan sungguh Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jika telah sampai suratku ini kepadamu, dan kalian telah membacanya maka ketahuilah bahwa panglima kalian sekarang adalah Ubaidah bin Jarah dan dialah yang menjadi pimpinan tertinggi kalian."

Khalifah Umar juga menulis surat kepada Abu Ubaidah bin jarah yang diselipkan diantara lipatan surat sebelumnya. Isi surat tersebut adalah:

"Bismillahirrahmanirrahiim. Dari hamba Allah, Umar, Amirul Mukmiin, kepada Abu Ubaidah bin Jarrah.

Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu.

Amma ba'du:

Segala Puji bagi Allah, sekarang engkau beradadi tengah-tengah kaum Muslimin dengan jumlah yang mencukupi untuk berperang melawan penduduk Damasskus. Jika suratku ini sampai di tanganmu, amka bacakanlah kepada orang sebelummu (dalam hal ini yang di maksud adalah Khalid bin Walid) dan kabarkanlah kepadanya bahwa engkaulah yang memerintah kaum Muslimin di Syam."

Namun, ketika surat itu sampai di tangan Abu Ubidah radhiallahu 'anhu, beliau sungkan mengabarkan hal tersebut kepada Khalid bin Walid dan tetap shlat bermakmum di belakang Khalid bin Walid tanpa menunjukkan sesuatu apa pun. Lama kelamaan, Khalid bin Walid pun mendengar bahwa dirinya dipecat karena telah banyak orang yang memanggil Abu Ubaidah dengan sebutan "Amir". Dengan begitu, Khalid tahu dan yakin bahwa dirinya telah dipecat.Akan tetapi, dengan tenang dia berkata, Semoga Allah merahmati Abu Bakr. Andai dia masih hidup niscaya dia takkan memecatku selama-lamanya. Wahai Abu Ubaidah, semoga ALlah merahmatimu, mengapa engkau tidak memberitahu pemecatanku dan tentang kepemimpinanmu atas diriku? Bahkan engkau justru sholat di belakangku padahal engkau adalah pemimpinku."

Pemberhentian Khalid oleh khaifah Umar radiallahu 'anhu bukan di dasari oleh kebencian atau lemahnya Khalid. Ketika Khalifah Umar ditanya tentang motif pemberhentian itu, beliau menyatakan, "Aku tidak memecatnya dengan begitu saja atau karena dia berkhianat, tetapi karena orang-orang terlalu terpesona dengan kehebatan Khalid. Aku Khawatir, mereka akan bergantung kepadanya.

Pemecatan ini membuat sejumlah orang yang benci kepada khalifah Umar sebagai celah untuk mengolok-oloknya. Naudzubillah, Sungguh pemecatan Khalid oleh Khalifah Umar bukanlah berlandaskan oleh nafsu, melainkan berdasarkan pertimbangan yang matang.

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini.

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Powered by Blogger.

Facebook