Tuesday, April 05, 2016

Khalid bin Walid : Pembebasan Syam

Untuk kali ini kami akan berbagi tentang kisah Khalid bin Walid dalam membebaskan Syam. Setelah khalifah Abu Bakr radhiallahu 'anhu merampungkan tugasnya menumpas kaum murtad, ia berkeinginan mengarahkan pasukannya menuju Syam. Maka di buatlah, surat keputusan yang ditujukan untuk semua penduduk arab di Mekkah, Thaif, Yaman, dan seluruh rakyat arab di Nejed dan Hijaz yang isinya menyeru mereka melakukan mobilisasi umum guna melaksanakan jihad di jalan Allah dan mendapatkan rampasan perang kerajaan Romawi. Untuk itu, khalifah Abu Bakr radhiallahu 'anhu membentuk tiga unit pasukan yang dipimpin oleh tiga panglima. akan tetapi, Khalid bin Walid masih berada di Iraq, sementara memindahkan ribuan pasukan dari Iraq menuju Syam bukanlah hal yang mudah. Akhirnya Khalid pun berinisiatif meminta saran dari salah seorang penjelajah gurun terkemuka untuk mendapatkan jalan paling dekat menuju Syam.Setelah terjadi perbincangan, akhirnya Khalid setuju untuk menempuh sebuah rute perjalanan berat dari Iraq ke Syam.

Sesampainya di yarmuk, Khalid dan pasukannya bertemu dengan tentara kaum muslimin. Sementara itu, di sisi lain pihak Romawi berhasil membangun pasukan besar yang jumlahnya sekitar 200.000 tentara. Di Yarmuk, Khalid menerima mandat sebagai panglima besar yang membawahi seluruh satuan pasukan. Kemudian dia menerapkan suatu strategi pengerahan pasukan yang belum pernah ada dalam sejarah peperangan arab. Perang Yarmuk adalah saksi kegagahan kaum Muslimin dalam pengorbanan jiwa dan raga di jalan Allah Aza wa Jalla.

Pada perang tersebut, Khalid bertemu dengan seorang komandan pasukan Romawi yang bernama Jurjah (Gregorius Theodorus), sebelum kedua pasukan bertemu dalam kancah peperangan. Maka terjadilah dialog diantara keduanya.

Gregorius berkata, " Hai Khalid, jujurlah kepadaku dan janganlah sekali-kali mendustaiku. Benarkah Allah Azza wa Jalla telah menurunkan pedang dari Langit kepada nabimu, kemudian dia memberikan pedang itu kepadamu hingga engkau hunuskan pedang itu kearah musuh-musuhmu?"

"oh.... bukan seperti itu" jawab Khalid.

"Lantas, mengapa engkau mendapatkan Julukan "Pedang Allah yang Terhunus?" tanya Gregorius.

"Allah telah mengutus Rasul-Nya untuk kami. Maka, di antara kami ada yang beriman dan ada yang tidak. Dulunya, aku ini termasuk orang yang mendustakannya hungga Allah Azza wa Jalla mengarahkan dan menunjukkan hatiku kepada Islam melalui Rasul-Nya itu. Kamipun membai'at beliau lantas beliau mendo'akanku. Beliau berkata kepadaku, "Engkau adalah pedang diantara pedang-pedang Allah." Demikianlah julukan "pedang Allah" itu diberikan kepadaku, "Khalid radhiallahu 'anhu menceritakan kisah keislamannya.

Setelah dialog yang cukup panjang, cahaya islam mulai menerobos ke hati Gregorius. Akhirnya dia menyatakan keislamannya. Dia sempat melakukan shalat dua rakaat. Dalam hidupnya dia tidak pernah sholat melainkan dua rakaat itu. Semenjak itu, dia bergabung di barisan kaum Muslimin hingga terbunuh sebagai syahid di jalan Allah Azza wa Jalla.

Kaum muslimin terus berusaha menggetarkan tentara Romawi dan mengobrak abrik barisan mereka hingga akhirnya kekalahan demi kekalahan terus menghampiri pasukan Romawi.

Dalam pertempuran itu, Ikrimah bin Abu jahal dan Pamannya Al-Harits Al-Mahzumi serta Dhirar bin Azur gugur sebagai syuhada. Kemenangan berpihak kepada kaum Muslimin. Sementara, rantai yang diikatkan kepada pasukan Romawi tidak lagi mampu menahan mereka untuk lari dari medan peperangan.
Semoga kita dapat mengambil Faedah dari kisah ini.

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Powered by Blogger.

Facebook