Kemarin kita telah mengetahui kisah masuknya Khalid bin Walid kedalam Islam. Nah,
sekarang kami akan berbagi kisah Perang Mu’tah. Masih dengan tokoh utama Khalid bin
Walid.
sekarang kami akan berbagi kisah Perang Mu’tah. Masih dengan tokoh utama Khalid bin
Walid.
Cahaya Islam telah menembus kedalam relung hati Khalid bin Walid yang terdalam.
Setelah itu , dia benar-benar menjadi “Pedang Allah Yang Terhunus”. Dalam peranf
Mu’tah , Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai
pemimpin pasukan. Kemudian, apabila ia gugur tampuk kepemimpinan dilanjutkan oleh
Ja’far bin Abu Thalib, dan apabila ia juga gugur dilajutkan oleh Abdullah bin
Rawahah. Pada peperangan mu’tah itu, ketiga sahabat radhiallahu ‘anhu tersebut
benar-benar gugur di medan perang. Akhirnya, kaum muslimin mencari siapa orang yang
akan memimpin pasukan. Merekapun sepakat untuk mengangkat Khalid bin Walid sebagai
komandan pasukan setelah ketiga sahabat tersebut syahid di medan perang. Shabat
yang telah ditunjuk oleh baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam untuk
menjadi panglima perang.
Pada perang tersebut, jumlah pasukan kaum muslimin lebih sedikit daripada pasukan
perang Romawi. Bahkan jumlah pasukan Romaswi berkali lipat lebih banyak dari
pasukan kaum Muslimin.
Bagi Khalid bin Walid radhiallahu ‘anhu, tidak ada pilihan lain kecuali menarik
mundur pasukan kaum muslimin untuk menghindari kerugian yang jauh lebih banyak.
Akhirnya kaum muslimin mundur dan kembali ke Madinah dengan jumlah korban yang
sedikit. Melihat keputusan Khalid bin Walid ini, para penduduk Madinah menyambutnya
dengan penuh celaan dan menjuliki pasukannya itu sebagai “orang-orang yang lari
dari peperangan”.
Namun, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam justru menghargai keputusan Khalid
bin Walid. Beliau pun bersabda, “Sesungguhnya mereka itu akan kembali (melakukan
penyerangan) dengan izin Allah, dan sekali-kali mereka bukanlah orang-orang yang
lari dari peperangan. Adapun Khalid, dia tetap menjadi pedang Allah”.
Seperti itulah kisah Khalid bin Walid dalam perang Mu'tah. Semoga kita dapat
mengambil pelajaran dalam setiap kisah dari para shabat radhiallahu 'anhum.
0 komentar:
Post a Comment